• Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Senin, 31 Juli 2017

SEJARAH GUNUNG BROMO | LEGENDA SUKU TENGGER

04.01 // by SEWA MOBIL MURAH SURABAYA // , // No comments

WISATA GUNUNG BROMO

Gunung Bromo (dari bahasa sansekerta berarti Brahma, Brahma adalah salah sseorang Dewa Utama dalam agama Hindu) atau dalam bahasa tengger dieja “brama”. Gunung Bromo adalah Gunung Berapi yang masih aktif di  JawaTimur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Probolinggo, kabupaten Pasuruan, kabupaten Lumajang dan kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai obyek wisata andalan di Jawa Timur.
Gunung Bromo termasuk didalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Gunung Bromo bertautan antara lembah, ngarai, dengan kaldera atau yg sering disebut lautan pasir seluas 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo Mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ±800 meter (utara-selatan) dan ±600 meter (timur-barat).

LEGENDA BROMO TENGGER | SEJARAH GUNUNG BROMO

Sedikit www.ganetawisata.com ceritakan tentang sejarah Gunung Bromo, asal usul Gunung Bromo adalah sebuah kisah nyata yang diambil dari rakyat suku tengger Bromo sendiri, dengan banyak sekali versi untuk Sejarah Gunung Bromo. sampai www.ganetawisata.com mendapatkan informasi dan mencoba menceritakan kisah tentang Sejarah Gunung Bromo | Legenda Bromo Tengger.

Menurut Cerita Rakyat Suku Tengger alkisah pada jaman dahulu kala ketika dewa – dewi senang turun kedunia, kerajaan MAJAPAHIT mengalami perang besar dan mendapatkan serangan dari berbagai daerah wilayahnya, dan para rakyatnya mencari tempat pengungsian. Pada saat itulah Dewa mulai menuju ke sebuah kawasan di sekitar wilayah Gunung Bromo tepatnya di lereng Gunung Pananjakan, ditempat tersebut dapat terlihat matahari terbit dari timur dan terlihat begitu indah.

Disekitar Gunung penjakan terdapat tempat dewa bersemayam, dan terdapat pula tempat pertapaan yang ditempati oleh seorang pertapa beserta istrinya, dan kegiatannya setiap hari hanyalah memuja dan mengheningkan cipta. Hingga pada suatu hari istri pertapa tersebut melahirkan anak laki-laki yang akhirnya diberi nama JOKO SEGER yang memiliki wajah yang tampan, cahayanya terang. Benar-benar anak yang lahir bagaikan titisan Dewa yang suci. Sejak JOKO SEGER dilahirkan dia menampakkan kesehatan dan kekuatan yang sungguh luar biasa. Nama JOKO SEGER sendiri memiliki arti anak laki-laki yang Sehat dan Kuat. Disekitar Gunung Penanjakan tersebut ternyata lahir juga seorang bayi perempuan yang diberi nama RORO ANTENG, RORO ANTENG memiliki wajah yang cantik jelita, dan satu-satunya anak perempuan yang cantik dikawasan GUNUNG BROMO.

Hari berganti hari, tahun berganti tahun RORO ANTENG tumbuh menjadi dewasa dan kecantikannya membuat banyak putra raja yang melamarnya. Namun semua pinangan tersebut ditolak, karena RORO ANTENG terpikat oleh ketampanan JOKO SEGER.
www.ganetawisata.com melanjutkan cerita Sejarah Gunung Bromo. Hingga pada suatu hari RORO ANTENG akan dipinang oleh seorang Perampok yang sangat jahat dan kejam. Tidak hanya jahat dan kejam Perampok tersebut juga Sakti Mandraguna. RORO ANTENG yang terkenal halus perasaanya tidak berani menolak pinangan tersebut. Maka RORO ANTENG mau dipinang Perampok sakti tersebut dengan syarat RORO ANTENG minta dibuatkan lautan ditengah-tengah Gunung Bromo, dengan harapan Perampok Sakti tersebut tidak bisa memenuhu permintaannya, istilahnya menolak secara halus ni RORO ANTENG. He..he..he.. dan lebih gilanya RORO ANTENG meminta lautan tersebut harus selesai dalam waktu 1 malam saja (kayak lagu dangdut), tapi jangan salah ternyata perampok sakti tersebut menyanggupi permintaan RORO ANTENG.. gillaaaa nekat nie orang
Perampok Sakti tanpa menunda waktu segera memulai pekerjaaanya denga sebuah tempurung kelapa atau orang jawa bilang batok kelapa, dengan segenap kesaktiannya pekerjaan itu pada saat tengah malam hampir menyelesaikan permintaan RORO ANTENG. RORO ANTENG pun gelisah makan tak enak tidur tak nyenyak (cie..cie...). RORO ANTENG takut karena dia tidak mencintai Perampok sakti tersebut. Setelah berpikir keras akhirnya RORO ANTENG menemukan cara bagaimana cara menggagalkan pekerjaan Perampok Sakti.

Dengan meminta bantuan masyarakat sekitar khususnya emak-emak eh ibu-ibu untuk menumbuk padi ditengah malam, ehh bukannya kurang kerjaan ya.... hal tersbut dimaksud agar suara yang diakibatkan dapat membangunkan ayam jantan yang enak tidur.. kasihan tu ayam enak-enak tidur dibangunan...eh dibangunin.. teryata hal tersebut tidak sia-sia, para ayam jantan diseluruh wilayah Gunung Bromo pada Bangun dan segera berkokok saling bersautan untung tidak saling bergandengan... nanti pada bilang cie..cie... Perampok Sakti kaget dan mengira hari sudah pagi, dengan marah dia melemparkan tempurung kelapa atau batok kelapa itu dan jatuh disebelah kawah Gunung Bromo. Batok kelapa tersebut akhirnya menjadi sebuah gunung yang sekarang banyak disebut orang sebagai Gunung Batok. Dan laut yg belum selesai menjadi kaldera atau lautan pasir.
Mendengar Perampok sakti pergi dan merasa gagal, RORO ANTENG berbagia sambil melompat-lompat kegirangan sambil tersenyum manis, walaupun masih manis senyumanmu... iya kamu. RORO ANTENG pun melanjutkan kisah kasihnya bersama JOKO SEGER, hingga pada akhirnya merekapun menjadi pasangan suami istri... cie.. yang jomblo jangan iri ya

Setelah sekian tahun berumah tangga ternyata RORO ANTENG tidak juga diberikan keturunan. RORO ANTENG pun menuju puncak Gunung Bromo dan bersemedi meminta untuk diberi keturunan oleh Para Dewa. Ternyata jerih paya RORO ANTENG membuahkan hasil, doanya dikabulkan dengan syarat apabilah RORO ANTENG mendapatkan keturunan maka si Bungsu harus mereka korbankan dengan melempar ke kawah Gunung Bromo. RORO ANTENG menyetujui syarat tersebut. Setelah sekian lama kerja keras bersama JOKO SEGER akhirnya mereka dikaruniai putra-putri yang berjumlah 25 anak. Dan para Dewa pun menagih janji RORO ANTENG, naluri seorang ibu tidak tegah anakknya untuk dilempar kekawah Gunung Bromo, RORO ANTENG pun mengingkari janji tersebut. DEWA pun murka dan malapetaka pun datang, Gunung Bromo pun mulai melahap anak-anak RORO ANTENG dan JOKO SEGER dengan api menyala menariknya ke kawah Gunung Bromo.

Sesudah kejadian tersebut terdengar suara gaib yang menggelegar yaitu “ saudara-saudaraku yang ku cintai, kita telah dikorbankan oleh orang tua kita dan hyang widi dikawah Gunung Bromo, aku ingatkan kepada kalian. Setiap bulan kesada pada hari ke-14 kalian wajib mengadakan sesajian kepada hyang widi di Kawah Gunung Bromo”.

Yang kita tau sekarang kebiasaan tersebut masih dilaksanakan oleh masyarakat tengger hingga sekarang yaitu upacara adat Kasada/Kasodo, selalu diadakan secara turun temurun setiap tahunnya.
Demikian yang bisa www.ganetawisata.com ceritakan tentang Sejarah Gunung Bromo. Semoga dapat menambah wawasan para pembaca dan dapat menjadikan cerita kepada anak cucu agar tetap melegenda cerita rakyat tentang Gunung Bromo.






0 komentar:

Posting Komentar